Navigation Menu

Mulai Dari Sini

Perjalanan panjangku dimulai dari sini...
Ya..dari sini Lempuyangan, stasiun kereta api yang berada di Jogjakarta ini pada tanggal 23 Januari 2013
Sekitar jam setengah 7 kita berangkat dari Rumah Kontrakan seorang teman yang berada di Gejayan. Kita memutuskan untuk menitipkan kendaraan di stasiun lempuyangan.

Jam 7 kita harus sudah sampai di Lempuyangan untuk berangkat menuju Probolinggo, Jawa Timur.
Jam 7 tet kita berangkat dari lempuyangan menuju stasiun Probolinggo, Jawa Timur
perjalanan panjang pun kita mulai dengan jumlah peserta 6 orang yakni aku, Owie, Ihza, Ridwan, Ardha,dan Bony
Waktu yang membosankan kita habiskan dengan bermain kartu remi di dalam kereta ekonomi tanpa AC pada waktu itu seharga 35ribu rupiah

Jam 7 pagi sudah siap berangkat









9 jam sudah waktu berlalu dan waktu menunjukan pukul 16.00 kita sampai di stasiun probolinggo
alhamdulillah
tapi, perjuangan belum selesai, kita dibingungkan dengan kendaraan yang menuju ke Cemoro Lawang yakni desa terakhir di kawasan Bromo Tengger "Arep nganggo apa iki ning cemoro lawang e" begitulah Ihza menanyakan pada kami semua
kami memutuskan untuk melakukan shalat ashar dahulu di masjid agung probolinggo disamping alun-alun yang berjarak sekitar 500m dari stasiun.
setelah selesai menunaikan shalat ashar, waktu menunjukan pukul 17.30. Kami bertanya-tanya dengan warga sekitar untuk menuju cemoro lawang
akhirnya jawaban pun kami terima dari salah satu warga, yakni menggunakan kendaraan byson (semacam bus kecil) dari terminal, dan untuk menuju ke terminal kami disarankan untuk menggunakan kendaraan angkutan kota.
sesampainya di terminal kami pun segera mencari kendaraan yang bernama byson tersebut
berjalan sedikit menuju utara terminal kami menemukan kendaraan byson tersebut
Byson (sumber google)
kami menyempatkan untuk menuju ke sebuah lesehan yang berada di sekitar terminal untuk mengisi perut yang kosong
betapa terkejutnya kami setelah bertanya harga nasi lele yakni 19ribu rupiah, yang begitu jauh dengan harga di jogja sebesar 10ribu rupiah
kami pun memutuskan untuk memesan nasi tempe agar menghemat biaya
perut sudah kenyang dan kami menuju ke kendaraan byson tersebut, harga per orang kendaraan byson tersebut 50ribu rupiah, alamak mahalnya
kami pun memutuskan untuk menawar harga kendaraan tersebut, namun hanya mendapat potongan sebesar 10ribu rupiah, dan waktu menunjukan semakin malam, perdebatan sengit dengan sopir byson tersebut membuat kami geram, kami pun memutuskan untuk melaksanakan shalat maghrib dan isya dulu di mushola pom bensin terdekat
setelah selesai shalat, kami pun memasuki kendaraan byson tersebut yang hanya berisi kami ber-6 dan 2 orang di depan
sang kenek pun belum mau menurunkan tarif tersebut,
kami pun memutar akal agar mendapat harga murah, kami turun dan menuju ke mushola pom bensin dan berkata "wis mas, aku tak turu ning mushola wae men sesok dipetuk koncoku seko malang" begitulah kata salah satu teman kamu agar kenek mau menurunkan tarif (walaupun sebenarnya tidak ada yang mau menjemput kita dari malang haha)
berhasil, kenek tersebut memanggil kami kembali dan mau memberikan tarif 25ribu
"tapi nanti kalau ditanya sama penumpang lain, kalian aku beri harga 35ribu ya" begitulah kata kenek tersebut yang bernama Duta, kami pun meng iyakan
sekitar pukul 9 malam kami berangkat menuju cemoro lawang, perjalanan memakan waktu sekitar 2jam
kami pun sampai di cemoro lawang dengan perasaan gembira dan kedinginan
beruntung sekali kami, seorang anak kecil mendatangi kami dan menawarkan beberapa sarung tangan dan kupluk ala gunung
kami mendapat harga kupluk dan sarung tangan tersebut masing-masing seharga 5ribu rupiah
masalah belum selesai, kami pun kebingungan mencari tempat penginapan dan kami memutuskan untuk mecari mushola terdekat untuk dijadikan tempat menginap, malang nasib kami mushola tersebut terkunci dengan rapat dan kami tidak berani untuk tidur di emperan mushola karena dingin
kami mendatangi kembali anak kecil tersebut dan menawarkan penginapan di tempat simbahnya yang sekitar 1km dari tempat kedatangan kami
kami pun meng-iyakan dan mengikuti anak tersebut, setelah bertanya harga dan cocok dengan homestay sederhana seharga 150ribu permalam dengan 3 tempat tidur sederhana beserta 1 kamar mandi dilengkapi juga dengan soundsystem buat nge play musik haha
malam hari kami manfaatkan sebaik mungkin untuk beristirahat,
Sampai di Cemoro Lawang (foto:Owie)

Pagi hari sekitar pukul 03.00 pagi kami bangun dan packing untuk berangkat menuju kawah
kami berjalan untuk mencari kendaraan jeep, setelah bertanya ternyata harga jeep tersebut bertarif 500ribu rupiah, kelarangen
kami pun memutuskan untuk berjalan kaki menuju kawah yang berjarak sekitar 7km dari penginapan
sepanjang perjalanan kami ditawari untuk menaiki ojek motor, namun kami menolak
sekitar 1,5jam perjalanan akhirnya kami sampai juga di kawah bromo, ah leganya
sekitar 250 anak tangga kami lalui untuk menuju kawah dan melaksanakan shalat subuh dengan duduk di samping kawah
pukul 05.30 kami melihat matahari terbit dari arah timur, dan alhamdulillah langit begitu cerah waktu itu, kami manfaatkan untuk berfoto-foto ria dikawah bromo tersebut
waktu berlalu, kami pun memutuskan untuk turun dari kawah dan menuju ke pura di dekat kawah tersebut,
setelah memasuki pura tersebut kami tidak di perkenankan untuk masuk lebih kedalam lagi, kami pun berfoto di pelataran pura tersebut
Bony salah satu teman kami sudah merasa kelaparan, kami pun memutuskan untuk segera kembali ke penginapan, di dekat jalan menuju ke desa kami ditawari ojek motor seharga 25ribu per orang
kami pun menawar dengan harga terendah yakni 10ribu per motor, mereka tidak menyetujui
yah...seperti biasa, mereka kami tinggal dulu
akhirnya setelah berdebat masalah tarif, kami mendapat harga 10ribu permotor, dan menggunakan 3 motor, setiap motor digunakan oleh 3 orang,
kami pun tiba di ujung desa cemoro lawang dan melanjutkan berjalan kaki menuju penginapan sekitar 1,5km
setibanya di penginapan sekitar pukul 9.00 pagi dan kami pun menghubungi pengelola penginapan untuk sarapan pagi, kami memutuskan untuk memesan mie rebus yang pada waktu itu harganya 10ribu rupiah
seperti biasa, kami pun menawar harga tersebut, hehe
harga mie pun kami dapatkan dengan harga 42ribu untuk 6 orang,
dan tanpa kami sadari, kami mendapat bonus teh panas hehe
setelah itu satu persatu dari kami memutuskan untuk mandi, dan pada pukul 9.00 pagi tersebut air masih begitu terasa dingin,
pukul 10.00 kami pun memutuskan untuk mencari kendaraan byson kembali menuju ke terminal probolinggo
tarif byson tersebut kami dapatkan dengan harga 35ribu karena begitu ramai yang menaiki kendaraan tersebut, sekitar pukul 12.00 kami pun tiba di terminal probolinggo dan memutuskan untuk melaksanakan shalat dhuhur dengan ashar di mushola pom bensin terdekat
kami memutuskan untuk menuju ke malang dulu yang ditempuh sekitar 2jam dari terminal probolinggo,
sekitar pukul setengah 3 sore kami tiba diterminal malang dan memutuskan untuk menggunakan angkutan kota menuju ke Balai kota, kami sempatkan untuk berfoto di sekitar taman di dekat balai kota tersebut, namun sebelumnya kami menanyakan dahulu tiket bus yang tersedia di terminal dan masih tersisa tiket bus handoyo menuju jogjakarta, kami pun menuju ke stasiun kereta api ang tidak jauh dari balai kota tersebut untuk menanyakan ketersediaan dari tiket kereta api emnuju jogjakarta. malang ternyata nasib kami seperti kota tersebut, tiket menuju jogjakarta sudah terjual habis, kami pun menyempatkan utnuk makan dahulu di lesehan dekat stasiun tersebut, seperti pada saat di probolinggo kami memesan nasi tempe seharga 9ribu rupiah
perjalanan kami lanjutkan menuju terminal kembali untuk menaiki bus menuju jogjakarta,
sekitar pukul 20.00 bus pun berangkat menuju jogjakarta,
waktu berlalu dan pukul 03.00 kami tiba di terminal giwangan, ah leganya
kebingungan kembali menghampiri kami pada saat sampai di terminal giwangan, yakni kendaraan kami menuju lempuyangan, kami pun mencoba menghubungi beberapa teman yang tidurnya larut alias kalong
Modjo dan Firma yang akhirnya menjemput kami membawa dua motor pada pagi itu menuju lempuyangan untuk mengambil motor yang sudah 3 hari kami titipkan disana, biaya penitipan seharga 12ribu rupiah
akhirnya kami kembali ke kontrakan teman kami di daerah Gejayan dan selesai sudah perjalanan kami
Aku sendiri menghabiskan uang sekitar 230ribu rupiah lebih selama perjalanan menuju dan kembali dari bromo ini.